Startup ecosystem terbentuk melalui kolaborasi antara individu, startup yang berada pada berbagai tahap perkembangan, dan berbagai jenis organisasi di suatu lokasi tertentu. Mereka berinteraksi sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk menciptakan serta mengembangkan perusahaan startup baru secara efektif.
Data Global Startup Ecosystem Report 2022 mencatat bahwa Indonesia berada di posisi kedua dalam Top 100 emerging startup ecosystem. Fakta ini menegaskan potensi luar biasa Indonesia dalam mengembangkan ekonomi digital. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai destinasi utama bagi para investor yang tertarik berinvestasi, terutama di sektor startup.
Apa itu Startup Ecosystem?
Startup ecosystem terbentuk oleh orang-orang, startup, dan organisasi terkait yang bekerja bersama sebagai suatu sistem untuk menciptakan dan mengembangkan startup baru. Ekosistem semacam ini umumnya terbentuk di lokasi yang relatif terfokus, seperti di lingkungan universitas maupun perusahaan teknologi.
Startup ecosystem umumnya menyatukan pemangku kepentingan utama dan actor yang tertarik pada usaha rintisan. Para pelaku dalam ekosistem ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pengusaha baru, mentor, inkubator, investor. Serta layanan pendukung seperti hukum dan lembaga akuntansi yang memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika startup.
Dalam mendukung para pengusaha, beberapa startup bahkan memilih untuk merelokasi diri ke lokasi yang menawarkan ekosistem yang lebih berkembang. Keberhasilan sebuah ekosistem startup sangat bergantung pada kemampuannya untuk memberikan dukungan finansial dari investor dan entitas lain yang tertarik dengan potensi kreasi yang ditawarkan oleh para pengusaha.
Selain itu, ekosistem tersebut juga harus mampu menjembatani kegagalan yang mungkin dialami oleh pengusaha. Dan menganggapnya sebagai pengalaman berharga daripada suatu kegagalan mutlak. Meskipun percobaan pertama mungkin tidak sukses, itu bukan berarti kesalahan yang sama akan diulang pada percobaan berikutnya.
Suatu ekosistem startup yang efektif akan melihat para pengusaha yang mengalami kegagalan sebagai individu yang memiliki pengalaman berharga. Di tahap awal sebuah startup, setiap anggota tim harus mampu berperan sebagai intrapreneur.
Meskipun startup adalah bisnis berisiko tinggi, dengan kemungkinan kegagalan yang tinggi. Namun keberhasilan dapat dicapai jika ada kerjasama dan dukungan antara berbagai elemen dalam ekosistem. Seperti tim startup yang kuat, ide yang inovatif, serta dukungan dari entitas ekosistem lainnya.
Dengan demikian, ekosistem startup tidak bisa tumbuh di ruang hampa, melainkan lahir dan berkembang dalam konteks tertentu sebagai bagian integral dari suatu entitas. Dalam konteks ini, ekosistem menjadi krusial untuk pertumbuhan dan keberhasilan startup, menyediakan pondasi yang diperlukan agar inovasi dan kreativitas dapat berkembang.
Cara Kerja Startup Ecosystem
Elemen-elemen dalam startup ecosystem tidak dikontrol secara terpusat, melainkan saling terhubung dan bersinergi. Para pemain dalam ekosistem saling terkait, menciptakan dinamika yang memungkinkan interaksi antar mereka. Berikut cara kerja startup ecosystem:
1. Masalah muncul, dan wirausahawan membangun model bisnis untuk menyelesaikannya. Model bisnis ini merupakan startup baru. Wirausahawan merespon masalah dengan menciptakan model bisnis yang menjadi dasar dari startup baru.
2. Startup tumbuh dan berkembang dengan mengambil bantuan dari inkubator, akselerator, dan investor terakreditasi. Ini juga merekrut karyawan baru untuk memecahkan masalah dengan lebih baik. Startup mengalami pertumbuhan melalui dukungan inkubator, akselerator, dan investor terakreditasi. Rekrutmen karyawan baru dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
3. Startup menjadi sukses dan mengumpulkan lebih banyak modal dari investor untuk tumbuh lebih besar lagi. Di sinilah infrastruktur dan penyedia layanan lain terhubung dengan startup. Kesuksesan startup diukur oleh akuisisi modal tambahan dari investor, memungkinkan pertumbuhan yang lebih besar. Infrastruktur dan penyedia layanan lain terlibat untuk mendukung perkembangan startup.
4. Startup menjadi pemain utama dalam industri dan mendobrak status quo. Hal ini mengembangkan komunitas dan jaringan yang kuat, dan para wirausahawan menjadi mentor bagi generasi startup berikutnya. Startup mencapai posisi utama dalam industri, mengubah paradigma yang ada. Komunitas dan jaringan yang kuat terbentuk, dengan wirausahawan menjadi mentor bagi generasi startup berikutnya.
Ekosistem startup beroperasi sebagai sistem yang terus berkembang dan saling berhubungan, didukung oleh inovasi dan kreativitas.
Elemen Ekosistem Startup
Anggaplah ekosistem sebagai mesin yang berfungsi optimal dan membutuhkan beberapa komponen agar dapat beroperasi secara efisien. Seperti mobil yang memerlukan busi, oli, dan tangki bensin untuk berjalan, startup ecosystem juga memerlukan elemen-elemen berikut.
1. Permasalahan dan Ide
Ekosistem startup tidak dapat eksis tanpa adanya permasalahan yang perlu dipecahkan dan ide-ide inovatif. Dunia usaha dalam ekosistem harus terus berinovasi untuk menciptakan produk dan layanan baru guna mengatasi permasalahan yang ada.
2. Wirausahawan
Mereka adalah pendorong utama ekosistem ini. Wirausahawan memiliki ide dan semangat untuk mewujudkannya. Mereka adalah sumber kehidupan bagi ekosistem startup.
3. Investor
Mereka memberikan dukungan finansial agar startup dapat berkembang. Meskipun menanggung risiko tinggi, investor yakin akan potensi keuntungan dari investasi mereka.
4. Individu
Sebuah startup tidak akan bisa berjalan tanpa kontribusi orang-orang di dalamnya. Orang-orang dalam ekosistem harus menyumbangkan bakat, keterampilan, dan sumber daya yang dibutuhkan startup. Ini mencakup pendiri, karyawan, investor, mentor, dan penyedia layanan.
5. Modal
Modal adalah bahan bakar yang mendorong pertumbuhan startup. Ini memungkinkan perluasan, perekrutan karyawan baru, dan pengembangan bisnis.
6. Infrastruktur
Ekosistem startup memerlukan infrastruktur untuk mendukung operasional bisnis, termasuk infrastruktur fisik (kantor, ruang pertemuan) dan infrastruktur digital (jaringan, bandwidth).
7. Layanan
Ekosistem startup harus memiliki akses ke berbagai layanan seperti hukum, akuntansi, perbankan, dan pemasaran agar dapat berfungsi secara efektif.
8. Komunitas
Ekosistem ini memerlukan dukungan dari komunitas orang-orang yang berminat pada startup dan bersedia membantu mereka sukses. Komunitas ini terdiri dari pengusaha, investor, mentor, dan penyedia layanan.
9. Mentorship
Mengingat tantangan dalam dunia startup, mentorship memiliki peran krusial. Mentor membimbing wirausahawan baru, memberikan panduan, dan dukungan penting dalam mengatasi hambatan serta membuat keputusan yang lebih baik.
10. Jaringan
Sistem ini membutuhkan jaringan kuat orang-orang yang dapat membantu startup terhubung dengan sumber daya yang tepat, termasuk investor, pelanggan, dan penyedia layanan.
Faktor Perkembangan Startup Ecosystem
Dalam membangun startup ecosystem, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh keberadaan investor berpengalaman, pengusaha brilian, dan acara yang terorganisir. Ada faktor lain yang turut mempengaruhi perkembangan ekosistem startup. Berikut adalah beberapa faktor tersebut:
1. Iklim Ekonomi
Faktor-faktor seperti iklim keuangan global dan lokal, ketersediaan pasar (akses ke pelanggan), hubungan bisnis internasional, kematangan ekosistem, tingkat insentif pemerintah. Dan pengelolaan ekosistem startup (termasuk branding) semuanya memiliki peran dalam menentukan aktivitas kewirausahaan yang dapat diwujudkan oleh ekosistem.
Startup jarang berkembang selama resesi keuangan global atau krisis ekonomi nasional. Hubungan bisnis internasional yang kuat juga krusial untuk mengembangkan perusahaan rintisan di negara-negara yang lebih kecil atau berkembang.
2. Kedewasaan dan Risiko
Ekosistem yang lebih matang memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan. Di dalam ekosistem yang mapan, mengambil resiko untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar menjadi lebih mudah. Ini menjadi kunci untuk membangun startup baru dan memberikan insentif kepada investor untuk mengambil risiko lebih besar.
3. Pengawasan dan Perlakuan Istimewa
Ekosistem yang mendapat dukungan pemerintah lebih mudah untuk berkembang. Strategi terbaik dalam pengembangan ekosistem startup melibatkan branding dan pembinaan hubungan baik dengan pasar internasional. Semuanya memerlukan dukungan dan bantuan dari pemerintah untuk dapat tumbuh secara optimal.
Langkah untuk Membangun Ekosistem Startup
Startup sering dianggap sebagai produk sampingan dari kemakmuran ekonomi, namun, peran mereka dalam perkembangan ekonomi sangat signifikan. Potensi untuk membangun ekosistem startup yang berkembang tidak terbatas hanya pada negara-negara maju.
Kadang-kadang, negara-negara yang menghadapi tantangan utama sering menjadi tempat lahirnya startup inovatif yang paling mendalam. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah khusus untuk merancang ekosistem startup yang mempromosikan inklusivitas. Berikut adalah langkah-langkah untuk menciptakan startup ecosystem yang kuat:
1. Penelitian dan Pemetaan
Mulailah dengan memetakan ekosistem lokal dan meneliti potensi serta permasalahan yang ada. Ini akan membantu dalam mengidentifikasi sumber daya dan merancang kerangka kerja aktivitas kewirausahaan di wilayah tersebut.
2. Membangun Komunitas
Langkah selanjutnya adalah membangun komunitas. Hal ini dapat dilakukan dengan bergabung atau memulai inisiatif yang mendorong interaksi antara anggota ekosistem lokal melalui pertemuan kelompok atau penyelenggaraan acara khusus.
3. Pemberdayaan
Pengusaha memerlukan dukungan komunitas untuk memberikan umpan balik, sumber daya, dan kontak. Libatkan komunitas dengan memberikan insentif kepada mereka yang berkontribusi waktu untuk membangun komunitas startup lokal. Langkah pemberdayaan ini penting untuk menciptakan perubahan yang signifikan.
4. Jalin Kemitraan
Kepemimpinan dan kerjasama memegang peran kunci. Ambil inisiatif menjadi pemimpin dan lakukan kolaborasi untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem startup lokal. Sambangi pengusaha, penyelenggara acara, organisasi nirlaba, sekolah, bahkan lembaga pemerintah. Bangun kemitraan untuk memposisikan diri sebagai pemimpin dan mendukung penggalangan komunitas.
Nah itulah penjelasan terkait dengan startup ecosystem Indonesia dan cara kerjanya. Setelah Singapura, Indonesia memang menjadi fokus utama sebagai pasar yang sangat menjanjikan bagi bisnis di Asia Tenggara, berkat pertumbuhan ekosistem startup yang dinamis.
Berdasarkan penilaian ekosistem startup yang positif, IMF dan Bank Dunia juga meramalkan bahwa ekonomi Indonesia akan meraih peringkat ke-5 pada tahun 2024.