Perusahaan rintisan disebut startup, bisnis yang baru dirintis dan belum terlalu lama beroperasi. Pendapatannya masih kecil dan terbatas, karena tidak ada modal untuk berkembang.
Perusahaan rintisan identik dengan bidang teknologi, karena menggunakan kecanggihan modern. Ada beberapa hal tentang startup, mulai dari ciri-ciri hingga daftar perusahannya.
Apa itu Perusahaan Rintisan?
Perusahaan rintisan masih dalam tahap pengembangan, karena masih fokus pada pencarian target pasar. Startup memiliki struktur organisasi yang lebih fleksibel tidak terlalu terikat oleh aturan, sedangkan perusahaan konvensional memiliki struktur organisasi yang lebih terorganisir.
Sejak akhir tahun 1990, perusahaan rintisan sering dikaitkan dengan teknologi. Hal ini karena selalu mengadopsi teknologi untuk memaksimalkan bisnisnya. Sedangkan, bisnis utamanya bisa dari berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, properti, hiburan dan masih banyak lagi.
*Baca Juga: Startup Hectocorn, Decacorn, dan Unicorn di Indonesia
Ciri-Ciri Perusahaan Rintisan
Perkembangan startup di Indonesia masih cukup tinggi. Banyak anak bangsa yang mendirikan startup, terutama sejak pandemi dan internet masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Untuk lebih memahami apa itu perusahaan rintisan, berikut beberapa ciri-cirinya yang harus Anda ketahui.
1. Beroperasi kurang dari tiga tahun
Sesuai namanya, startup adalah perusahaan atau badan usaha yang baru dirintis. Perusahaan dapat dikatakan sebagai rintisan atau startup, jika usia bisnisnya kurang dari tiga tahun.
Bagi perusahaan yang belum lama meluncurkan aplikasi, tetapi sudah beroperasional lima tahun juga masih dapat dikatakan sebagai startup. Di usia bisnis yang muda ini, biasanya perusahaan berfokus untuk mencari target pasar yang stabil dan mengembangkan produk.
2. Menawarkan ide unik dan inovatif
Startup tidak melulu soal perusahaan yang baru didirikan, tetapi juga bisnis yang hadir dengan inovasi unik. Ciri khas startup adalah mengembangkan bisnis dan menemukan pasar baru.
Perusahaan startup dapat menghadirkan ide yang menjadi solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat. Inovasi yang dibuat juga terus dikembangkan, sehingga memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi karyawan untuk berkontribusi lebih dengan ide-ide baru.
3. Jumlah karyawan relatif sedikit
Usia bisnis yang belum lama, membuat perusahaan startup biasanya memiliki karyawan yang masih sedikit. Perusahaan yang tergolong startup umumnya memiliki karyawan kurang dari 20 orang. Perusahaan masih fokus untuk mengembangkan bisnis dan pasar daripada menambah jumlah pekerja.
4. Masih dalam tahap perkembangan
Ciri khas lain dari perusahaan startup adalah berjalan dalam tahap perkembangan. Biasanya, peralatan, tempat, struktur organisasi dan aspek bisnis lain dari perusahaan ini masih belum sempurna. Perusahaan akan selalu mengembangkan yang sudah ada menjadi lebih baik dan lebih besar.
5. Multitasking
Karena jumlah karyawan yang terbatas, para pekerja kebanyakan memiliki kemampuan multitasking. Karyawan dapat bekerja dengan mengemban beberapa tugas dan tanggung jawab sekaligus.
SDM yang dipekerjakan biasanya memiliki semangat muda, sehingga mampu bekerja secara multitasking. Bahkan, mereka dapat berkembang dengan cepat walaupun karyawan masih sedikit.
6. Melibatkan teknologi
Kebanyakan perusahaan startup saat ini berbasis teknologi dan internet. Jadi, tidak harus menjual produk atau layanan teknologi, tetapi operasional mereka melibatkan peran penting teknologi.
Sebagian besar dari perusahaan startup memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menjalankan bisnis. Mulai dari kegiatan pemasaran melalui media sosial dan penjualan melalui website.
7. Dapat beroperasi secara fleksibel
Ciri lain dari startup adalah sistem kerja mereka yang lebih fleksibel dibanding perusahaan biasa. Hal ini karena startup dapat menerapkan teknologi untuk efisiensi setiap operasional mereka.
Sebagai contoh adalah perusahaan yang mengadopsi WFH (Work from Home) dan remote work. Karyawan dapat bekerja dari jarak jauh atau remote untuk mengerjakan tugas-tugas kantor.
Meski tidak bisa diterapkan untuk semua karyawan, tetapi startup biasanya memaksimalkan budaya kerja seperti ini. Perusahaan dapat mempekerjakan karyawan tanpa harus datang ke kantor.
8. Terdapat investor
Pada umumnya, founder atau pendiri startup akan menggunakan modal dari kantong sendiri untuk memulai bisnisnya. Kemudian, mereka akan mencari investor untuk pendanaan perusahaan.
Pendanaan lanjutan ini penting bagi perusahaan startup yang masih memiliki pendapatan terbatas. Karena, dengan bantuan pendanaan dari investor, perusahaan startup dapat terus menjalankan bisnisnya sekaligus melakukan riset untuk pengembangan bisnis di masa depan.
*Baca Juga: 40 Daftar Perusahaan Startup di Indonesia
Daftar Perusahaan Rintisan
Tren startup yang terus meningkat tidak terlepas dari perkembangan internet yang semakin luas dan banyak digunakan. Oleh karena itu, ada beberapa contoh perusahaan startup di Indonesia.
1. Carsome
Salah satu perusahaan startup di bidang e-commerce adalah Carsome. Perusahaan ini hadir dengan aplikasi jual beli mobil bekas. Masyarakat dapat menggunakan layanan Carsome untuk membeli, menjual maupun tukar tambah mobil. Carsome hadir di Malaysia, Singapura, dan Thailand.
2. Shipper
Kemudian yang selanjutnya, ada Shipper dari PT Shippindo Teknologi logistik yang merupakan perusahaan logistik asal Indonesia. Perusahaan ini cukup inovatif dan terus meningkatkan layanan inti bisnisnya, mulai dari first mile, reverse logistic, last mile delivery, hingga cross-border.
3. Travelio
Contoh startup di bidang properti adalah Travelio. Perusahaan ini menawarkan layanan yang memudahkan masyarakat untuk menyewa properti. Layanan Travelio dapat digunakan untuk Anda yang ingin mencari atau menyewa apartemen, vila, atau rumah tapak sekalipun.
4. Fishlog
Industri startup memang penuh inovasi, seperti Fishlog. Perusahaan startupup yang menyediakan platform perikanan untuk mempersingkat rantai pasokan ikan di Indonesia. Aplikasi ini membantu menyediakan proses perdagangan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
5. Aino
Berikutnya, yaitu Aino Indonesia yang hadir sebagai salah satu perusahaan startup di bidang layanan pembayaran online. Perusahaan ini membantu para pihak berkepentingan dalam menyediakan sistem pembayaran non tunai yang mudah dan terintegrasi dengan sistem.
6. Venteny
Venteny adalah perusahaan startup yang telah dipercaya oleh ratusan perusahaan di Indonesia. Mereka menghadirkan employee happiness untuk setiap orang. Menghadirkan platform super aps untuk berbagai kebutuhan, mulai dari edukasi, asuransi, finansial hingga lifestyle.
7. Wahyoo
Startup lokal dengan inovasi terbaik yang benar-benar booming adalah Wahyoo. Perusahaan ini menyediakan aplikasi yang dapat digunakan oleh para pelaku usah kuliner untuk mendapatkan jenis bahan baku segar dan berkualitas, tersedia lebih dari 2.000 bahan baku.
8. Gokomodo
Gokomodo juga termasuk perusahaan startup yang bergerak di sektor komoditas dan agrikultur. Melalui 3 unit bisnis, yaitu agri-commerce, e-procurement, dan hub untuk jaringan distribusi. Gokomodo menawarkan produk mulai dari pupuk, herbisida, benih hingga bahan sipil.
Itulah pembahasan lengkap kita mengenai perusahaan rintisan, mulai dari contoh dan ciri-cirinya. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi halaman website Indogen Capital.