Dalam dunia investasi startup, kita sering mendengar istilah General Partner (GP) dan Limited Partner (LP). Keduanya sama-sama berperan penting dalam membentuk dan menjalankan sebuah venture capital, tapi punya tugas dan tanggung jawab yang sangat berbeda. Memahami perbedaan ini tidak hanya penting bagi calon investor, tapi juga bagi para founder startup yang ingin menjalin kerja sama strategis dengan investor yang tepat.
Jadi, apa sebenarnya perbedaan peran general partner vs limited partner? Dan bagaimana keduanya saling melengkapi dalam mendukung pertumbuhan startup? Yuk, kita kupas tuntas bersama!
Peran General Partner vs Limited Partner
Perbedaan peran general partner vs limited partner bukan sekadar status, tapi juga soal tanggung jawab, tingkat risiko, hingga seberapa besar pengaruhnya dalam struktur pendanaan. Dalam dunia venture capital atau private equity, pembagian peran ini sudah jadi hal yang lumrah.
Tapi, siapa sebenarnya kedua pihak ini? Apa saja peran dan kontribusinya dalam investasi, khususnya di ekosistem startup?
a. General Partner
General Partner (GP) adalah pihak yang berperan aktif dalam mengelola dana investasi. Biasanya terdiri dari manajer investasi profesional atau perusahaan modal ventura, GP bertanggung jawab dalam berbagai aspek penting, mulai dari memilih startup yang potensial, menyusun strategi pertumbuhan portofolio, hingga merancang rencana exit.
Selain itu, GP juga memantau kinerja investasi secara berkala dan mengelola operasional dana secara keseluruhan. Karena peran yang sangat sentral, GP memiliki wewenang besar dalam pengambilan keputusan. Namun, posisi ini juga datang dengan risiko hukum yang tinggi, jika terjadi kelalaian, tanggung jawab hukum berada langsung di pundak GP.
Sebagai kompensasi atas tanggung jawab dan risiko tersebut, GP berhak menerima management fee serta carried interest dari keuntungan investasi.
b. Limited Partner
Berbeda dengan GP, Limited Partner (LP) adalah pihak yang berkontribusi dalam bentuk modal tanpa terlibat langsung dalam pengelolaan investasi sehari-hari. LP biasanya berasal dari institusi keuangan, perusahaan besar, atau individu dengan kapasitas dana yang signifikan.
Meskipun tidak aktif dalam pengambilan keputusan harian, LP tetap mendapatkan laporan kinerja dana secara berkala serta bagian dari keuntungan investasi. Risiko hukum pun relatif terbatas, tanggung jawab hanya sebatas jumlah modal yang disetorkan.
Dalam struktur investasi, LP berperan sebagai mitra strategis. Kepercayaan diberikan kepada GP untuk mengelola dana, namun tetap disertai batasan-batasan yang diatur secara jelas dalam perjanjian awal.
Siapa yang Mengambil Keputusan?
Dalam struktur investasi, GP adalah pihak yang memegang kendali utama dalam pengambilan keputusan. GP bertugas menyeleksi pitch deck, melakukan proses due diligence, dan menentukan startup mana yang layak mendapatkan pendanaan.
Meski tidak terlibat langsung, LP tetap memiliki kekuatan di level struktural. LP bisa memberikan persetujuan terhadap klausul-klausul penting, serta melakukan evaluasi terhadap kinerja GP secara keseluruhan.
Perbedaan peran ini mencerminkan gaya kerja yang kontras namun saling melengkapi.
Bagaimana Keuntungan Dibagi?
Dalam skema investasi, LP umumnya menerima porsi terbesar dari profit bersih. Sementara itu, GP memperoleh dua jenis kompensasi, yaitu management fee tahunan yang biasanya sekitar 2% dari total dana kelolaan dan carried interest sekitar 20% dari keuntungan investasi.
Struktur ini didesain untuk menjaga motivasi GP agar tetap fokus pada hasil jangka panjang, sekaligus memberi reward yang adil untuk kontribusi masing-masing pihak.
Risiko Hukum dan Komitmen General Partner vs Lmited Partner
Risiko terbesar ada di tangan GP. Jika terjadi kesalahan atau pelanggaran dalam pengelolaan dana, GP bisa dituntut secara hukum. Sedangkan LP tidak bisa dimintai tanggung jawab di luar dana yang sudah disetor.
Itulah sebabnya struktur ini dibangun atas dasar kepercayaan dan kontrak yang ketat. Mengetahui seluk-beluk peran general partner vs limited partner bisa membantu Anda menghindari jebakan hukum yang merugikan di kemudian hari.
Dari pembahasan di atas, jelas bahwa GP dan LP punya peran yang sangat berbeda, tapi saling melengkapi dalam dunia investasi startup. GP lebih aktif di lapangan, mengelola strategi dan operasional, sementara LP menjadi penyokong dana yang memberikan kepercayaan dan kontrol dari sisi struktural.
Nah, jika Anda ingin menggandeng mitra investasi yang bukan hanya menyediakan dana, tapi juga jaringan luas, dukungan strategis, dan pengalaman operasional Indonesia, Indogen Capital bisa jadi pilihan menarik. Kami sudah dikenal sebagai sector-agnostic venture capital yang mendukung penuh startup di berbagai industri, mulai dari fintech, e-commerce, sampai agribisnis. Lewat jaringan yang kuat antara founder, LP, dan korporasi, Indogen membantu memperkuat ekosistem dan menghadirkan kolaborasi yang menguntungkan semua pihak.
Intinya, memahami peran GP dan LP itu penting, tapi memiliki partner yang benar-benar men-support founder dan berkontribusi membangun fondasi jangka panjang? Itu baru investasi berkelas!
Yuk, kenali lebih dekat Indogen Capital dan temukan bagaimana kami bisa jadi partner strategis startup Anda!