Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan private equity Indonesia. Perusahaan private equity merupakan jenis perusahaan investasi yang umumnya berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang sudah mapan dari berbagai sektor bisnis. Fokus utama PE adalah mencari perusahaan yang memiliki prospek yang bagus di masa depan. Untuk jangka investasi PE biasanya di atas lima tahun sebelum PE akan memikirkan strategi exit yaitu bisa dengan menjual kembali saham perusahaan di saat valuasi sudah lebih mahal atau juga melakukan IPO.
Model bisnis seperti ini memang sangat menarik, banyak kalangan investor yang telah menjadi bentuk usaha yang dilakukan dengan mengonversikan uang sehingga menjadi profit dengan menggunakan skema yang beragam dan lebih kompleks, dan biasanya dilakukan dengan membeli saham. Dana yang berasal dari investor akan dikumpulkan dan dikelola untuk selanjutnya diinvestasikan melalui akuisisi perusahaan yang lain.
Mengenal Private Equity
Indonesia sebagai negara berkembang memiliki perekonomian yang banyak dipengaruhi oleh konsep usaha yang berasal dari pengusaha negara maju. Private equity merupakan contoh dari bentuk usaha yang tumbuh di luar negeri dan Indonesia secara perlahan mulai menerapkannya.
Secara sederhana, kegiatan private equity merupakan kegiatan mengakuisisi perusahaan agar bisa dikendalikan sehingga bisa beroperasi dengan baik dan harapannya bisa meningkatkan nilai saham sehingga bisa mendapatkan keuntungan dari margin investasinya. Private equity mengakuisisi berdasarkan tipe peruntukan fundsnya, tipe itu menjadi pembeda dengan skema transaksi apa dan kemana dana akan diinvestasikan.
Cara Kerja Perusahaan Private Equity
Industri private equity Indonesia memiliki fokus pada bidang finance. Investor yang menaruh pendanaan pada umumnya berasal dari berbagai kelompok seperti korporasi besar maupun individu yang berpenghasilan tinggi, dan pengelola dana pensiun. Berbagai kelompok tersebut berharap untuk mendapatkan return dari investasi mereka.
Kemudian, seperti apa cara kerja dari perusahaan private equity?
Perusahaan PE biasanya menginvestasikan ekuitas, tetapi juga meminjam sejumlah besar uang untuk meningkatkan tingkat pengembalian leverage mereka (tingkat pengembalian internal IRR). Mereka mungkin melakukan transaksi yang dikenal sebagai leveraged buyout atau LBO dimana mereka memaksimalkan jumlah hutang yang dapat mereka gunakan dalam kesepakatan tersebut.
Kegiatan tersebut sangat menekankan perbaikan hasil. Perusahaan yang bergerak di bidang private equity akan memberikan dukungan kepada kepemilikan saham dari perusahaan yang diakuisisinya. Perusahaan private equity secara bersama-sama bekerja dengan pihak manajemen dari perusahaan yang ditanganinya sehingga bisa memperbaiki operasional perusahaan. Jika dibutuhkan, private equity bisa menjalankan strategi bisnis yang baru. Karena model bisnis seperti ini terkesan begitu ambisius.
Investor yang bekerja pada perusahaan private equity harus bisa menemukan cara agar bisa menghasilkan keuntungan atau bunga yang dihasilkan oleh aktivitas manajemen perusahaan yang didanai. Jika profit meningkat maka nilai dari perusahaan juga ikut meningkat, sehingga ujungnya bisa dijual kembali dengan harga tinggi.
Private equity memberikan bantuan kepada perusahaan yang ditangani sehingga bisa mempercepat proses dari penciptaan nilai dan membantu dalam mempercepat pencapaian kinerja dengan tingkat lebih tinggi agar menghasilkan keuntungan atau profit.
Istilah Dalam Private Equity
Agar bisa lebih mengenal dan juga memahami private equity Indonesia, berikut ini berbagai istilah yang biasa digunakan investor private equity:
Angel investor, private funders, dan seed funder, adalah individu yang memiliki kekayaan bersih tinggi menginvestasikan dana pada tahap awal startup (perushaan rintisan). Biasanya didapatkan melalui hubungan persaudaraan atau pertemanan dengan pihak yang sangat kaya atau memiliki dana berlebih.
- IPO (Initial Public Offering) adalah penawaran saham perdana pada masyarakat luas yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan.
- Exit strategy adalah adalah rencana investor untuk melikuidasi posisi dalam investasi setelah kriteria tertentu telah terpenuhi.
- Leveraged Buyout atau LBO merupakan akuisisi perusahaan lain yang mana investor banyak memainkan pengawasan terhadap perusahaan tersebut dengan berbagai uang pinjaman yang besar.
- Venture Capital merupakan pembiayaan modal yang memiliki fokus pada perusahaan startup atau rintisan dan biasanya memiliki risiko lebih tinggi jika dibandingkan dengan investor private equity.
BACA JUGA : Indogen Dapat Suntikan Investasi Baru dari Pemodal Jepang
Indogen Capital, Venture Capital Asal Indonesia
Jika membahas soal perusahaan private equity Indonesia, terdapat juga jenis investor serupa namun dengan fokus investasi yang sedikit berbeda, yaitu Venture Capital. Seiring dengan perkembangan technology company, Venture Capital hadir dengan fokus berinvestasi kepada perusahan rintisan dengan ekspektasi startup yang diinvestasikan berhasil berkembang lebih pesat kedepannya. Maka dari itu, ekspektasi return dari Venture Capital juga akan lebih besar daripada investasi Private Equity ke perusahaan yang sudah mapan.
Perusahaan Venture Capital menginvestasikan ekuitas umum, saham preferen, dan sekuritas hutang konversi di perusahaan. Fokus mereka adalah pada ekuitas naik, bahkan jika mereka berinvestasi dalam sekuritas hutang konversi, tujuan mereka akhirnya adalah memiliki ekuitas. Salah satu perusahaan Venture Capital terkemuka asal Indonesia adalah Indogen Capital, perusahaan ini berinvestasi pada perusahaan startup atau rintisan yang masih berada pada tahap awal di wilayah Asia Tenggara.
Dengan investasi dari Striders Corporation asal Jepang, Perusahaan modal ventura ini tengah memperluas peluang ekosistem hingga kawasan Asia Timur. Dengan jaringan hingga lebih dari 150 kota yang ada di Indonesia dan menjadi spesialis Venture Capital Partner di Asia Tenggara menjadi daya tarik utama Indogen Capital, bisa memberikan nilai strategis sendiri dan tidak terbatas pada perusahaan rintisan saja, tapi juga bagi korporasi, khususnya yang ingin memenangkan pasar Indonesia.
Baik Striders Corporation dan Indogen Capital berharap bisa membantu startup yang ada di kawasan Asia Tenggara sehingga bisa meningkatkan eksposur hingga ekosistem Venture Capital kawasan Asia Timur dengan Striders Corporation yang memiliki jaringan kuat wilayah tersebut. Secara bersamaan, kerja sama tersebut juga bisa membawa layanan dan teknologi Jepang ke Asia Tenggara melalui networking yang luas milik Indogen Capital.
Perusahaan Indogen Capital menjadi contoh tepat perusahaan Venture Capital yang memberikan biaya modal kepada perusahaan startup atau rintisan yang ingin berkembang hingga ke pasar Asia Tenggara. Biasanya dalam menyalurkan dana investasi Venture Capital melakukannya dengan bertahap pada berbagai tahapan pendanaaan yang dibuka oleh startup. Untuk jangka waktunya berbeda lagi dengan private equity, jangka waktu investasi Venture Capital cenderung lebih pendek dari Private Equity.