Mengenal Investment Partner Indonesia
Seperti kita tahu sekarang ini di Indonesia sendiri sudah ada banyak sekali startup yang bermunculan terutama di ranah digital. Dan Investment partner Indonesia itu menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh sebuah startup untuk bisa berkembang. Karena aliran investasi pada startup akan sangat berpengaruh pada perkembangan startup itu sendiri.
Investasi untuk sekarang ini memang menjadi salah satu instrumen yang sangat menjanjikan, terutama bila dimasukkan ke dalam ekonomi digital. Karena di era pandemi seperti sekarang, tatanan dan gaya hidup sudah berubah sangat drastis dengan adanya pembatasan pergerakan. Sehingga mendorong ekonomi digital melonjak naik dan menyebabkan sebuah kesempatan yang sangat besar.
Sistem Pendanaan Startup
Startup sekarang ini menjadi salah satu pendorong perekonomian di Indonesia, sudah setara dengan UKM bahkan bisa lebih. Karena kemungkinan startup itu bisa menjadi lebih besar itu cukup tinggi dengan model bisnis yang ditawarkan oleh startup ini. Dan sistem pendanaan dari startup itu membutuhkan nilai investasi yang bisa dibilang cukup tinggi.
Pendanaan dari startup itu adalah dari investor, berbeda dengan UKM yang mungkin bisa didapatkan dari pinjaman. Dan sejauh ini investor dari startup itu biasanya menentukan nilai investasi atau memutuskan untuk investasi itu berdasarkan valuasi dari startup tersebut. Dan nilai atau valuasi dari perusahaan startup itu sendiri belum ada sebuah standar yang disepakati bersama.
Aileen Lee seorang pemodal yang banyak investasi untuk para startup itu memiliki beberapa istilah dengan dasar nilai dari startup itu sendiri. Ada istilah Unicorn yang menunjuk startup dengan nilai 1 milliar Dollar, sementara ada juga Decacorn untuk startup dengan nilai 10 milliar Dollar. Lalu kelas yang paling atas dan paling langka di dunia itu adalah Hectocorn dengan startup senilai 100 milliar Dollar.
Kondisi Startup Di Indonesia
Sekarang ini sudah ada banyak sekali startup di Indonesia, salah satu penyebabnya adalah ada beberapa Investment partner Indonesia yang membantu. Sehingga banyak startup yang bisa mendapatkan modal dengan lebih mudah terutama modal asing untuk bisa terus berkembang. Di mana seperti kita ketahui kalau salah satu tantangan di awal untuk startup adalah mencari investor tersebut.
Namun di Indonesia sendiri sudah ada beberapa startup yang bahkan sudah bisa melebih dari Unicorn bahkan sudah masuk Decacorn. Mulai dari Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, dan masih banyak lagi startup Indonesia yang lainnya. Jadi bisa dibilang kondisinya cukup baik dan masih bisa berkembang lebih jauh lagi.
Dengan data yang ada di mana Indonesia ini menjadi salah satu pasar ekonomi digital yang sangat besar, tentu startup itu akan menjanjikan. Bahkan banyak investasi asing yang melihat potensi dari Indonesia di dunia digital, dan akhirnya itu pun membuat startup Indonesia pun terus berkembang.
Resiko Startup
Kalau berbicara bisnis tentunya tidak akan pernah ketinggalan yang namanya resiko, setiap bisnis pasti ada resiko. Dan startup ini menurut pendapat kami memiliki resiko yang sungguh sangat besar, akan tetapi bila berhasil tentu hasilnya sangat luar biasa. Karena apabila startup itu berhasil maka investor pertama itu akan memiliki saham terbesar atas bisnis tersebut.
Salah satu yang membuat resiko dari startup itu besar adalah karena ini adalah usaha rintisan baru yang masih terus berkembang. Baik itu mengembangkan produk yang dimiliki atau juga dalam menemukan sebuah pasar untuk produk tersebut. Bahkan bisa dibilang kemungkinan hidupnya itu sangat bergantung pada investor pertama termasuk Investment partner Indonesia.
Yang membuatnya sangat menakutkan adalah apabila startup itu sampai gagal, karena sudah pasti dana yang diinvestasi sudah pasti akan lenyap. Jadi kemungkinan kerugian itu sangat tinggi, namun tentunya sepadan dengan hasil yang bisa didapatkan. Dan karena itulah bagi startup mencari investor itu sulit, karena memang resiko yang dikandung sangat besar.
Proses Mendapatkan Investor
Karena belum ada semacam cetak biru untuk memberikan nilai pada startup tentu proses investasi itu hanya terjadi antara founder dengan investor. Dan biasanya pertimbangannya itu hanyalah seperti catatan transaksi, jumlah pengguna, besaran penjualan terkini dan lain sebagainya. Investor pun menilai dengan potensi di masa depan itu seperti apa, itulah yang menjadi pertimbangan investor.
Sebenarnya dengan konsep ini ada banyak sekali kendala yang membuat startup itu kesulitan untuk mendapatkan investor untuk berkembang. Padahal startup itu bisa berkembang sangat tergantung dari bagaimana dirinya mendapatkan investor tersebut. Jadi karena itulah banyak startup yang berupaya memberikan ide yang menarik yang dinilai memiliki potensi yang tinggi.
Peran Indogen Capital
Dengan sulitnya untuk mendapatkan investor, maka terkadang perlu adanya bantuan baik dari pemerintah ataupun dari swasta. Dan karena itulah ada Indogen Capital yang memang akan bisa menjadi partner bagi para founder yang ingin mengembangkan startup mereka. Dan bahkan bisa melakukan ekspansi sampai ke Asia Tenggara lho, jadi jelas ini sangat membantu para startup di Indonesia.
Indogen Capital sendiri selaku partner sekarang ini sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar seperti baru-baru ini Strider. Ini adalah perusahaan Jepang yang memang akan bisa menjadi satu saluran investasi dari Jepang untuk bisa memajukan startup di Indonesia. Dan ini membuat Indogen Capital itu menjadi Investment partner Indonesia yang semakin baik.
Bahkan menurut Managing Partner Indogen Capital dengan adanya pandemi ini justru membuat adopsi digital dan juga inovasi jadi semakin cepat. Dan ini membuat keyakinan yang sangat kuat kalau Indonesia ke depannya memiliki masa depan ekonomi digital yang menjanjikan. Dan menurutnya era pandemi ini menjadi momen yang tepat untuk investasi startup fintech dan digital.
Dengan kerja sama dengan Strider ini sebenarnya Indogen Capital ini memiliki rencana untuk mengalirkannya ke sektor ekonomi digital. Dan memang Indonesia sekarang ini sangat membutuhkan investasi asing untuk bisa membangkitkan kembali ekonomi nasional. Dan Indonesia sendiri memang memiliki potensi besar untuk pasar ekonomi digital dan pelaku ekonomi digital tersebut.
Sehingga Indogen Capital itu akan bisa membantu sekali startup untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk berkembang. Namun juga akan membantu startup di Asia Tenggara untuk ekspansi ke beberapa negara termasuk juga di Indonesia.
Peran Pemerintah Untuk Startup
Pemerintah sendiri dengan beberapa kebijakan jelas memberikan kesempatan untuk startup bisa berkembang salah satunya regulasi. Adanya regulasi mengenai e-money itu sangat membantu startup fintech dalam pembayaran dan juga startup yang lainnya. Karena itu akan membantu untuk mengembangkan inovasi bagi para startup.
OJK pun memberikan regulasi Sandbox pada tahun 2018 yang bisa membuat startup Fintech itu lebih jelas operasionalnya dan lebih kredibel. Jadi selain dari Investment partner Indonesia, peran dari pemerintah pun cukup besar untuk membantu berkembangnya startup di Indonesia.