Apa Itu Startup Unicorn? Apa Saja Contohnya di Indonesia?

Pernah dengar istilah startup unicorn? Istilah ini sering muncul ketika membicarakan perusahaan rintisan yang sukses besar, tapi tidak semua orang benar-benar tahu apa maksudnya. Apakah sekadar label keren, atau memang ada syarat khusus yang membuat sebuah startup bisa disebut unicorn?

Menariknya, Indonesia ternyata sudah punya beberapa diantaranya yang tidak hanya dikenal di dalam negeri, tapi juga bersaing di kancah global. Nah, kali ini kami akan kupas tuntas apa itu startup yang disebut unicorn dan siapa saja contoh suksesnya di Indonesia. Penasaran, bukan? Yuk, kita bahas bersama!

Apa Itu Startup Unicorn?

Istilah startup unicorn merujuk pada perusahaan rintisan (startup) yang sudah mencapai valuasi minimal 1 miliar dolar AS sebelum go public atau IPO. Istilah “unicorn” dipopulerkan oleh Aileen Lee, seorang investor dari AS, sekitar tahun 2013.

Nah, beberapa ciri khas dari perusahaan rintisan unicorn, yaitu:

  1. Pertumbuhan cepat yang dimulai dari ide, kemudian berkembang dalam waktu singkat, baik dari sisi jumlah pengguna maupun pendanaan.
  2. Berbasis teknologi atau digital yang umumnya bergerak di sektor teknologi, finansial digital (fintech), aplikasi layanan, marketplace, dan lain-lain. 
  3. Skalabilitas yang mampu menjangkau pasar yang luas, seringkali lintas provinsi atau bahkan lintas negara, bukan hanya lokal saja.
  4. Dana investor signifikan dimana keberadaan investor ventura atau modal ventura besar sangat mempengaruhi agar valuasi bisa melonjak ke angka “unicorn”.

Contohnya Apa di Indonesia?

Di Indonesia, sudah ada cukup banyak unicorn yang sukses bersaing, bahkan ada yang sudah merambah ke level decacorn. Nah, berikut lihat beberapa contoh startup unicorn di Indonesia yang mungkin sudah sering Anda dengar dan gunakan layanannya sehari-hari.

1. Gojek

Startup super app karya anak bangsa ini awalnya terkenal sebagai layanan ojek online. Kini, Gojek berkembang pesat dengan berbagai layanan mulai dari transportasi, pesan-antar makanan, hingga pembayaran digital. Gojek resmi menjadi perusahaan rintisan unicorn pertama di Indonesia pada tahun 2016.

2. Tokopedia

Marketplace ini lahir dengan misi memudahkan UMKM berjualan online. Berkat dukungan investor besar, Tokopedia mencapai status unicorn pada 2017. Saat ini, Tokopedia menjadi bagian dari grup GoTo setelah merger dengan Gojek.

3. Traveloka

Layanan pemesanan tiket dan akomodasi ini menjadi salah satu perusahaan rintisan unicorn kebanggaan Indonesia. Traveloka menawarkan berbagai layanan pariwisata, termasuk hotel, transportasi, hingga aktivitas wisata, dan sudah merambah pasar Asia Tenggara.

4. OVO

Startup fintech ini dikenal sebagai salah satu dompet digital terbesar di Indonesia. Dengan ekosistem pembayaran yang luas, OVO berhasil menyandang status unicorn, terutama karena perannya dalam mempercepat adopsi transaksi digital.

5. Xendit

Perusahaan fintech ini fokus menyediakan solusi payment gateway untuk bisnis. Xendit tumbuh sangat cepat karena mendukung ribuan transaksi online dari berbagai sektor usaha, sehingga membuatnya masuk daftar unicorn Indonesia.

6. Ajaib

Startup ini hadir untuk mempermudah masyarakat berinvestasi di saham dan reksa dana. Pertumbuhan pengguna yang pesat membuat Ajaib berhasil meraih status unicorn dalam waktu relatif singkat.

7. Kopi Kenangan

Tidak selalu teknologi murni, Kopi Kenangan membuktikan bahwa sektor F&B juga bisa jadi unicorn. Dengan strategi bisnis modern dan ekspansi agresif, brand kopi ini mampu menarik investor besar.

8. Bukalapak

Salah satu marketplace veteran di Indonesia yang sempat menyandang status unicorn sebelum akhirnya IPO. Bukalapak terus berkembang dengan strategi digital untuk mendukung pelaku usaha kecil.

Tantangan Untuk Menjadi Unicorn

Tentu ada berbagai hal yang harus startup lewati agar bisa menyandang gelar unicorn. Apa saja itu?

  • Skala pertumbuhan yang sangat cepat, baik dari sisi pengguna, pendapatan, maupun ekspansi pasar.
  • Harus cukup likuid dalam hal pendanaan. Untuk itu, perlu investor yang bersedia masuk modal besar dan berisiko tinggi.
  • Menjaga keberlanjutan (sustainability), bukan hanya membakar dana (burn rate) terlalu tinggi tanpa arah.
  • Regulasi dan kepatuhan terutama fintech, pembayaran, dan data pribadi bisa menjadi batu sandungan.

Singkatnya, startup unicorn adalah target ambisius bagi perusahaan rintisan di Indonesia, gelar yang menandakan valuasi fantastis dan kepercayaan dari investor bahwa produk atau layanan punya potensi besar. Contoh-contoh yang sudah berhasil diatas membuktikan bahwa peluang itu nyata.

Jadi, jika Anda seorang founder startup yang bermimpi membawa bisnisnya naik kelas jadi unicorn, ingat, ide brilian saja tidak cukup. Anda juga perlu dukungan operasional yang solid, jaringan investor yang tepat, strategi pertumbuhan yang jelas, dan manajemen yang matang. 

Nah, di sinilah Indogen Capital hadir sebagai mitra strategis. Sebagai venture capital yang bersifat sector-agnostic dan punya pengalaman mendalam di pasar Indonesia, Indogen bukan hanya memberikan pendanaan. Kami juga membantu founder membangun fondasi bisnis jangka panjang, memperluas jaringan, membuka peluang kolaborasi strategis, hingga memberi dukungan operasional yang relevan.

Yuk, wujudkan ambisi menjadikan startup Anda sebagai unicorn bersama Indogen Capital sebagai partner terpercaya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *