Bagi banyak founder, term sheet sering terasa seperti dokumen penuh istilah rumit yang membuat pusing. Padahal, setiap pasal di dalamnya bisa jadi penentu arah masa depan bisnis. Satu kalimat saja bisa berdampak pada kendali saham, arus kas, bahkan rencana exit di masa depan.
Jika sampai salah langkah saat menandatanganinya, risikonya bukan hanya soal kehilangan keuntungan, tapi juga kendali atas perusahaan yang sudah susah payah Anda bangun. Itulah sebabnya, memahami dan menguasai cara negosiasi term sheet dengan investor adalah bekal utama sebelum menerima pendanaan. Nah, yuk, lihat strategi jitu agar Anda lebih siap dan percaya diri ketika berhadapan dengan investor!
Cara Negosiasi Term Sheet dengan Investor
Term sheet bukan sekadar dokumen teknis, tapi juga gambaran kekuatan tawar Anda. Tanpa negosiasi yang tepat, hak suara bisa berkurang drastis. Yuk, ketahui cara negosiasi term sheet dengan investor yang aman agar Anda tidak merugi!
1. Ketahui Nilai Perusahaan Anda dengan Akurat
Investor akan selalu berusaha mendapatkan porsi saham sebesar mungkin. Jika Anda belum punya valuasi yang solid, posisi tawar akan melemah sejak awal. Untuk itu, pahami metrik keuangan dan potensi pasar agar Anda bisa menetapkan nilai yang realistis tapi tidak merugikan.
Ini adalah langkah awal yang penting dalam cara negosiasi term sheet dengan investor. Tanpa valuasi yang kuat, Anda bisa saja melepas terlalu banyak saham di putaran awal pendanaan.
2. Fokus pada Klausul Hak Suara
Tidak semua saham memberikan hak yang sama. Term sheet seringkali menyisipkan klausul preferred stock yang memberi investor kontrol lebih besar dalam pengambilan keputusan. Anda perlu memahami struktur hak suara ini agar tidak kehilangan kendali atas perusahaan sendiri.
Ini bukan soal nominal investasi semata, tapi tentang menjaga arah dan visi startup Anda. Dalam negosiasi term sheet, mempertahankan hak suara adalah langkah strategis yang tidak boleh diabaikan.
3. Perhatikan Liquidation Preference
Investor ingin perlindungan saat terjadi likuidasi atau exit. Seringkali investor meminta prioritas pengembalian dana, bahkan hingga dua kali lipat dari investasinya sebelum founder menerima bagian. Jika tidak diatur dengan adil, skema ini bisa merugikan founder secara signifikan.
Oleh karena itu, penting meninjau ulang pasal ini bersama penasihat hukum. Analisis liquidation preference harus menjadi bagian dari strategi negosiasi Anda agar hasil kerja bertahun-tahun tidak hilang begitu saja saat exit.
4. Jangan Abaikan Anti-Dilution Clause
Klausul ini muncul untuk melindungi investor ketika ada pendanaan baru dengan valuasi lebih rendah. Namun, efeknya bisa mendilusi kepemilikan founder. Untuk mengurangi dampak tersebut, Anda bisa mengusulkan skema weighted average alih-alih full ratchet yang terlalu tajam.
Memahami detail teknis di balik setiap klausul itu penting, termasuk bagaimana pengaruhnya terhadap ekuitas Anda, baik sekarang maupun di putaran pendanaan berikutnya.
5. Gunakan Konsultan Hukum yang Berpengalaman
Mengandalkan intuisi atau pengalaman pribadi saja tidak cukup. Gandeng penasihat hukum yang benar-benar paham dunia startup dan pendanaan. Profesional ini bisa membantu membaca detail term sheet, mengusulkan alternatif pasal, dan melindungi kepentingan Anda.
Strategi Negosiasi yang Efektif untuk Founder Pemula
Sekarang sudah tahu, bukan, cara negosiasi term sheet dengan investor? Kini saatnya masuk ke strategi komunikasi yang bisa Anda terapkan saat berhadapan langsung dengan investor. Yuk, ikuti strategi berikut!
1. Siapkan Data dan Proyeksi yang Meyakinkan
Datang ke meja negosiasi hanya dengan ide dan semangat tidak akan cukup. Anda perlu menunjukkan proyeksi keuangan, pertumbuhan pengguna, hingga validasi pasar yang konkret. Data inilah yang akan menjadi senjata utama untuk memperkuat posisi Anda.
2. Bangun Narasi Visi Jangka Panjang
Investor lebih tertarik pada tim founder yang tahu ke mana arah startup dalam 5–10 tahun ke depan. Maka, bangun narasi yang jelas tentang visi besar Anda dan bagaimana dana investor akan mempercepat pertumbuhan tersebut.
Intinya, negosiasi term sheet itu bukan sekadar angka, tapi menjaga visi, kendali, dan masa depan startup Anda. Dengan memahami tiap klausul, menyiapkan data yang kuat, serta didampingi penasihat hukum yang tepat, Anda bisa melangkah ke meja negosiasi dengan lebih percaya diri.
Nah, jika Anda ingin dukungan yang lebih dari sekadar modal, Indogen Capital bisa jadi pilihan. Kami bukan hanya investor, tapi juga founder’s best partner yang menyediakan pendampingan menyeluruh, mulai dari strategi bisnis jangka panjang, koneksi korporasi, hingga membantu proses exit seperti IPO, contohnya kasus Venteny yang berhasil mereka rangkai end-to-end.
Jadi, sebelum buru-buru tanda tangan term sheet, ingat, persiapan yang matang plus mitra yang mengerti perjalanan startup adalah kombinasi yang membuat Anda menang di setiap fase pendanaan!